Jakarta–Dalam mendorong ekspansi pembiayaan sebesar 50%, PT Bank Panin Syariah Tbk (PaninBank Syariah) akan memaksimalkan tebalnya permodalan selepas melakukan penawaran umum perdana (IPO) saham pada awal tahun 2014.
“Kita bisa tumbuh rata-rata 40-50%. Masih bisa untuk pertumbuhan tersebut. Kita ke usaha kecil dan menengah,” ujar Direktur Utama PaninBank Syariah Deny Hendrawati, di Jakarta, Rabu, 18 Juni 2014.
Ia menambahkan, outstanding pembiayaan perseroan mencapai Rp3,8 triliun per Mei 2014. Dengan target 50%, maka outstanding pembiayaan didorong mencapai Rp3,88 triliun pada akhir tahun ini, dibanding Rp2,59 triliun pada akhir tahun lalu. Bisa dilihat bahwa target pembiayaan PaninBank Syariah sudah bisa dibilang terpenuhi.
Kendati demikian, dari sisi dana pihak ketiga (DPK) cenderung stagnan di angka Rp2,87 triliun pada posisi akhir 2013. Deny mengakui, posisi DPK masih di kisaran Rp2,8 triliun per Mei 2014. Masih jauh di bawah pembiayaan, walaupun perseroan akan mendorongnya menjadi Rp3,2 triliun sampai akhir tahun.
“Karena kami memiliki CAR (rasio kecukupan modal) yang cukup baik,” tukasnya.
Selain dari setoran modal, lanjutnya, permodalan perseroan juga semakin kuat usai perolehan dana segar sebesar Rp475 miliar dari hasil IPO. Posisi CAR yang 20,83% per akhir 2013, kata Deny, melonjak menjadi 30% usai IPO.
“Akhir tahun (2014) proyeksi kami CAR masih 22-24%. Kami optimalisasi modal,” tutupnya.