Jakarta–Pengamat Ekonomi Aviliani menilai bank-bank kecil tidak punya pilihan lain selain melakukan merger atau diakuisisi untuk dapat bersaing dilevel internasional pada 2016. Jika tidak, bank kecil akan kesulitan berekspansi dan stag pertumbuhannya karena kekurangan modal yang cukup besar untuk dapat bersaing dengan bank-bank besar asing.
“Sebab dengan asumsi basel III, mau tidak a mau bank kecil harus nambah modal, apalagi ongkos yang semakin mahal.,” kata Aviliani, saat ditemuiInfobank, di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis, 12 Juni 2014.
Aviliani mengatakan, saat ini pangsa pasar perbankan nasional masih dikuasai bank besar hingga 60% lebih. Dengan kebutuhan modal perbankan nasional hingga Rp113 triliun, untuk dapat ekspansi kredit hingga 20% dan 15% untuk dana. Bank kecil tidak punya alternatif lain selain merger atau diakuisisi.
“Ini menjadi pilihan,” jelas Sekretaris Komite Ekonomi Nasional ini.
Sebelumnya, ditempat terpisah, Chief Economist Bank Mandiri, Destry Damayanti mengatakan, jika melihat pesaing-pesaing bank nasional di luar sangat besar bila dilihat dari sisi jumlah asetnya. Kondisi ini menjadikan bank-bank regional sangat mudah merebut pangsa pasar yang ada mengingat aset perbankan nasional sangatlah kecil.
Destry menuturkan, saat ini jumlah perbankan telah mencapai 120 bank. Dari 120 bank tersebut, sebanyak 100 bank berada di posisi buku I dan buku II. Artinya, pada fase ini, mayoritas bank-bank lokal cuma punya modal minim.
Jika bank besar seperti Bank Mandiri dan BRI dijadikan satu saja, jumlah assetnya masih jauh kalah besar jika dibandingkan dengan aset Bank DBS dan OCBC asal Singapura. Begitu juga jika dibandingkan dengan May Bank dan. CIMB asal Malaysia.
Per September 2013, aset Bank Mandiri tercatat hanya mencapai USD60,7 miliar dan Bank BRI sebesaar USD50,9 miliar. Sementara jika melihat bank-bank regional seperti DBS telah memiliki aset USD319,8 miliar, OCBC USD255,7 miliar, MayBank USD166,7 miliar dan aset CIMB mencapai USD113,7 miliar.
Berdasarkan data Bloomberg per September 2013, jika bank di Indonesia ada 120 bank, di Malaysia hanya ada 8 bank. Bahkan, di Singapura total bank yang ada hanya mencapai 3 bank saja.