Jakarta–Menjelang bulan suci Ramadhan tingkat inflasi akan mengalami kenaikan, yakni pada Juni 2014, dan akan memuncak pada Juli 2014. Untuk menekan tingkat inflasi agar tidak naik secara liar, Bank Indonesia (BI) akan memastikan supply dan demand terjaga dilevel yang aman.
Deputi Gubernur BI, Perry Warjiyo mengatakan, bahwa menjelang hari raya lebaran tingkat inflasi pasti mengalami kenaikan. Bahkan, kenaikan juga terjadi di jauh-jauh hari menjelang bulan suci Ramadhan. BI siap mewaspadai persoalan tersebut.
“Secara musiman memang inflasi akan naik di bulan Juni dan puncaknya di bulan Juli”, ungkap Perry, kepada wartawan, saat ditemui selepas melakukan ibadah shalat Jumat, di Komplek BI, Jakarta, Jumat, 30 Mei 2014.
Meski inflasi menjelang bulan suci Ramadhan naik dan akan berada di puncak saat hari raya lebaran, tapi Perry memperkirakan bahwa kenaikan inflasi tersebut tidak akan lebih tinggi bila dibandingkan kenaikan inflasi pada tahun lalu.
“Meski secara musiman naik, tapi perkiraan kita tekanan inflasi itu tidak sebesar seperti tekanan tahun lalu”, jelas Perry.
Untuk mengendalikan agar tingkat inflasi tidak liar, Perry mengaku, BI akan menjaga pasokan kepada masyarakat, secara khusus mengenai harga pangan. Selain itu, BI akan menjaga bagaimana antar daerah mendapatkan pasokan yang merata. Artinya, tidak ada daerah yang kelebihan pasokan sedangkan daerah lain kekurangan pasokan.
“BI sendiri akan mengeluarkan policy-policy prudent dari sisi moneter untuk menjaga agar permintaan tetap terkendali”, tandas Perry.